Tanggal: 06 Oct 2025
Kategori: Editorial
Post dari: Admin
Desa-desa di Sumbawa kini memasuki babak baru pembangunan: Desa Digital atau Smart Village. Konsep ini bukan sekadar jargon, melainkan strategi nyata untuk menjawab tantangan era modern. Di sini, teknologi tidak hanya mempermudah administrasi, tetapi juga menguatkan partisipasi warga, meningkatkan transparansi, dan memastikan setiap aspirasi terdengar.
Pemerintah desa mulai memanfaatkan platform digital untuk menyelenggarakan Musrenbang, termasuk Musrenbang Anak, yang memungkinkan generasi muda menyuarakan kebutuhan mereka dalam pembangunan. Warga dari berbagai lapisan, mulai dari perangkat desa, BPD, RW/RT, linmas, hingga pendamping desa, kini terlibat aktif dalam setiap keputusan. Proses pembangunan yang dulu top-down, kini menjadi kolaboratif, berbasis data, dan responsif terhadap kebutuhan nyata masyarakat.
Momentum nasional seperti HUT TNI ke-80 dan Hari Kesaktian Pancasila 2025 menjadi pengingat bahwa teknologi dan modernisasi desa tidak boleh membuat kita lupa sejarah dan nilai persatuan. Desa Digital bukan hanya soal internet cepat atau sistem administrasi online, tetapi tentang bagaimana informasi, data, dan keputusan pembangunan dikelola secara efisien, transparan, dan berkeadilan.
Hasilnya terlihat nyata: pembangunan menjadi lebih tepat sasaran, partisipasi warga meningkat, dan generasi muda belajar bahwa suara mereka memiliki kekuatan untuk mengubah desa. Desa-desa di Sumbawa membuktikan bahwa inovasi digital bisa berjalan selaras dengan budaya, kearifan lokal, dan semangat gotong royong.
Editorial ini menegaskan satu hal: Desa Digital adalah kunci masa depan Sumbawa. Dengan memanfaatkan teknologi secara cerdas, memperkuat partisipasi warga, dan menegakkan transparansi, desa-desa tidak hanya membangun fisik, tetapi juga kapasitas sosial, ekonomi, dan budaya yang adaptif. Sumbawa sedang menulis ulang sejarah desa: desa masa depan bukan sekadar impian, tapi kenyataan yang sedang dibangun hari ini.
Baca di Kawasan Online dan di Desa Smart