📰 Tepat Sasaran, 351 Keluarga Penerima Manfaat di Kalijaga Baru Terima Bantuan Pangan Beras dan Minyak Goreng — Kalijaga Baru (01 Dec 2025) 📰 DOKUMENTAS SURALAGA SEBAGAI PEMENANG PERLOMBAAN TILAWAH QURAN KE XXXI — Suralaga (01 Dec 2025) 📰 Rapat Koordinasi Pemdes Pemongkong Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Masyarakat — Pemongkong (01 Dec 2025) 📰 Pemerintah Desa Batu Putih dan PT AMNT Gelar Aksi Penghijauan — Batu Putih (01 Dec 2025) 📰 Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes TA. 2025 sumber dana DD — Runggu (30 Nov 2025) 📰 Malam Penutupan Lomba KSB Bersholawat — Arab Kenangan (30 Nov 2025) 📰 Pengumuman Penting, Mekanisme Pengusulan Bantuan Sosial di Desa Rensing Bat — Rensing Bat (29 Nov 2025) 📰 PENYALURAN BLT KESRA DESA TOYA — Toya (29 Nov 2025) 📰 Dosen FMIPA dan KKN Bina Desa Kalijaga Timur Gelar Sosialisasi Legalitas Proses Produk Halal Dan Ekonomi Kreatif Di Desa Kalijaga Timur — Kalijaga Timur (29 Nov 2025) 📰 Gabung Koperasi Merah Putih Rensing Bat, Bangun Ekonomi Desa Bersama — Rensing Bat (29 Nov 2025) 📰 212 KK di Desa Rensing Bat Akan Terima Bantuan Beras dan Migor dari Pemerintah — Rensing Bat (29 Nov 2025) 📰 PEMBAGIAN BLTS TAHUN 2025 DI DESA TANAK KAKEN — Tanak Kaken (28 Nov 2025) 📰 PEMBAGIAN BLTS TAHUN 2025 DI DESA TANAK KAKEN — Tanak Kaken (28 Nov 2025) 📰 Tiga Kelompok Tani Desa Belo Dapatkan Program Optimalisasi Lahan untuk Penguatan Pangan Menuju Swasembada Pangan — Belo (28 Nov 2025) 📰 Persiapan Lomba Karaoke di Desa Banjar — Banjar (28 Nov 2025) 📰 Terima BLT Kesra, 742 KPM Antri di Kantor Desa Rensing — Rensing Bat (28 Nov 2025) 📰 Pemdes Ai Kangkung melaksanakanPenyaluran BLT-DD Tahap III Tahun Anggaran 2025 — Ai Kangkung (27 Nov 2025) 📰 Kades Akhmad Fansuri Dukung Program Optimalisasi Lahan Dengan Membangun/Peningkatan Saluran Irigasi Tersier/Pompa Air 2 Titik Melalui Dana Desa — Belo (27 Nov 2025) 📰 Pemerintah Desa Rensing Bat Salurkan PMT, Prioritaskan Ibu Hamil/Resti, Stunting, dan BGM — Rensing Bat (27 Nov 2025) 📰 Serah Terima Aset BUMDesa Puang Langarang, Desa Labuan Pandan Berlangsung Khidmat — Labuhan Pandan (27 Nov 2025) Desa Berdaulat dengan Data: Antara Harapan dan Tantangan Implementasi OpenSID
Foto Kegiatan

Desa Berdaulat dengan Data: Antara Harapan dan Tantangan Implementasi OpenSID

Tanggal: 21 Aug 2025

Kategori: Editorial

Post dari: Admin

Pantau SID. - Perjalanan digitalisasi desa melalui implementasi Sistem Informasi Desa (SID) semakin menunjukkan dinamika yang menarik sekaligus menantang. Data terkini dari pemantauan Pantau SID mengungkapkan potret yang penuh warna: di satu sisi ada desa-desa yang berhasil memanfaatkan teknologi dengan optimal, namun di sisi lain masih banyak desa yang tertatih menjaga keberlanjutan layanan digitalnya.

Dari tren keterhubungan situs desa, terlihat bahwa jumlah desa yang online sempat melonjak tajam hingga menembus angka di atas 800 desa aktif pada awal Agustus 2025. Angka ini menggambarkan optimisme sekaligus bukti bahwa desa mampu beradaptasi dengan cepat. Namun lonjakan tersebut tidak bertahan lama: sejak pertengahan Agustus, kurva menurun drastis hingga menyisakan hanya sekitar seratusan desa yang konsisten terpantau aktif. Fenomena ini mengindikasikan bahwa banyak situs desa masih bersifat “musiman”—aktif ketika ada pendampingan atau intervensi, lalu kembali pasif ketika ditinggal berjalan sendiri.

Hal serupa tercermin dari statistik kunjungan harian situs desa. Pada periode akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2025, rata-rata kunjungan sempat melonjak tinggi bahkan menyentuh lebih dari 120 kunjungan per hari. Sayangnya, tren tersebut terus menurun hingga stabil di angka yang relatif rendah, yaitu di bawah 40 kunjungan harian. Penurunan drastis ini patut menjadi perhatian serius, karena menandakan bahwa keberadaan situs desa belum sepenuhnya dirasakan relevan oleh masyarakat atau tidak dikelola dengan rutin sehingga menurunkan minat kunjungan.

Distribusi versi SID juga memperlihatkan tantangan tersendiri. Sebagian besar desa masih menggunakan versi lama, dengan jumlah terbanyak bertahan pada versi jauh di belakang pembaruan terbaru. Padahal, versi yang usang berimplikasi langsung pada keamanan, stabilitas, dan keterbatasan fitur. Kondisi ini sejalan dengan data status aktif-pasif: lebih dari setengah desa tercatat dalam kategori “pasif”. Fakta ini menunjukkan bahwa transformasi digital desa tidak hanya bergantung pada ketersediaan sistem, tetapi juga pada kapasitas sumber daya manusia desa, dukungan kebijakan, serta mekanisme pendampingan berkelanjutan.

Tambahan lagi, penggunaan tanda tangan elektronik (TTE) yang menjadi salah satu indikator penting modernisasi administrasi desa masih jauh dari optimal. Mayoritas desa tercatat “belum” memanfaatkan TTE, sebagian lain memilih “tidak”, dan hanya segelintir yang sudah mengimplementasikan dengan konsisten. Kondisi ini menunjukkan adanya gap besar antara potensi pemanfaatan teknologi digital dengan realitas di lapangan.

Dari keseluruhan gambaran, terlihat jelas bahwa desa-desa digital saat ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ada desa-desa pionir yang menunjukkan performa sangat tinggi—mampu menjaga situs tetap aktif, rutin diperbarui, bahkan berhasil menarik kunjungan masyarakat. Desa-desa ini layak dijadikan contoh baik dan inspirasi. Namun di sisi lain, jumlah desa pasif yang terus meningkat menunjukkan bahwa tanpa kebijakan strategis, kapasitas teknis, serta dukungan kelembagaan yang memadai, mayoritas desa akan terus berada dalam lingkaran “hidup-mati” digitalisasi.

Pesan penting dari data ini adalah bahwa digitalisasi desa tidak cukup hanya dengan menyediakan aplikasi OpenSID. Perlu ada kebijakan daerah yang konsisten, dukungan anggaran khusus untuk pengelolaan data desa, peningkatan kapasitas operator, serta mekanisme evaluasi dan penghargaan yang jelas. Tanpa itu semua, transformasi digital desa berisiko mandek dan gagal menjawab tantangan pembangunan berbasis data.

Momentum ini seharusnya menjadi bahan refleksi bersama, terutama bagi para pengambil kebijakan daerah dan pegiat OpenSID. Data sudah menunjukkan dengan terang bahwa ada potensi besar, tetapi juga ada ancaman stagnasi. Pertanyaannya sekarang: apakah kita akan membiarkan digitalisasi desa berjalan sporadis dan musiman, atau berani mengambil langkah strategis agar desa benar-benar berdaulat dengan data?.

Taufik: Mau buat profil desa, gimana? (Balasan Admin: Ok, Silakan) Zaenab: Mohon into link desa (Balasan Admin: desasmart.id/desa/index.php) Bang Adijaya: Mantap kulihat Pantau SID (Balasan Admin: Mohon Masukan bang) Anjas: Apa rungan (Balasan Admin: Khabar khair) RIO: Kirim (Balasan Admin: panya yang kirim, link ya) Aliando: Coba Dulu (Balasan Admin: Boleh Coba, Gratis koq) syamsuddin: saya lah (Balasan Admin: Ayo ngopi) Prof Jon Piter Sinaga: Mantap Pantau SID Karya Anak NTB (Balasan Admin: Trims Prof, Salam hangat Penuh hormat) Suwardi: Keren Pantau SID (Balasan Admin: Terima kasi bung, tetap semangat) Fatimah: Halo Apa Khabar Pantau SID?, Salam kenal (Balasan Admin: Baik Bu, silakan, apa yang bisa kami bantu)
💬 Pesan
Sampaikan Pesan ×